Esoknya, rutinitas yang sama terulang kembali. Maka, sangat wajar jika para atlet merasa jenuh. Mereka kadang jadi malas berlatih, bahkan bisa merasa tidak ingin berlari. Namun apa yang dilakukan sang pelatih ketika melihat pelarinya merasa demikian?
Sang pelatih akan mendorong para atletnya untuk tetap mendisiplin diri dan terus berlatih. Itu sebabnya terkadang seorang pelatih bisa tampak begitu kejam; seakan-akan ia tak mau tahu keletihan pelarinya. Sampai-sampai si pelari mungkin bisa membenci pelatihnya.
Namun, ketika kemenangan berhasil dicapai, maka pelari itu akan sangat berterima kasih kepada sang pelatih yang telah bersikap begitu tegas mendisiplin dirinya.
maraton |
Hal yang sama juga Tuhan kerjakan dalam hidup kita. Kita adalah para pelari yang harus menyelesaikan pertandingan sampai garis akhir.
Untuk mencapai kemenangan itu, Tuhan menjadi Pelatih kita dan mempersiapkan kita begitu rupa agar kita sampai ke garis akhir.
Namun, saat kita menerima didikan dan disiplin dari Tuhan – Pelatih iman kita, sangat mungkin kita merasa tidak nyaman secara jasmani. Bahkan terkadang kita juga letih dan jenuh secara rohani.
Namun, Tuhan tidak mau membiarkan itu. Dia rindu melihat kita menyelesaikan pertandingan dengan baik.
Jadi, latihan dan pendisiplinan Tuhan yang berat itu sebenarnya untuk kebaikan kita sendiri; agar kita dipersiapkan menjadi orang-orang yang berkemenangan. —PK
Teruslah bertekun dalam latihan iman, sebab kita sedang dipersiapkan menjadi pemenang.
* * *
Sumber: e-RH, 19/8/2011
(diedit seperlunya)
==========