31 Maret 2010

Menjadi Berkat Bagi Orang Lain

Seorang wanita cantik yang mengenakan pakaian mahal mendatangi seorang psikiater dengan segudang keluhan. Intinya, dia merasa hidupnya hampa. Mendengar itu si psikiater berkata, “Saya akan menyuruh Mery ke sini untuk menceritakan kepada anda bagaimana dia menemukan kebahagiaan. Saya ingin anda mendengarnya.”

Psikiater itu memanggil Mery, seorang wanita tua yang bekerja sebagai cleaning service di kantornya. Mendengar panggilan itu Mery meletakkan gagang sapunya dan setelah dipersilakan, ia duduk di kursi sambil berkisah, “Suamiku meninggal akibat malaria. Tiga bulan kemudian anak tunggalku tewas dalam sebuah kecelakaan. Aku tidak punya siapa-siapa, aku kehilangan segalanya. Aku tidak bisa tidur, tidak bisa makan, tidak pernah tersenyum kepada siapa pun, bahkan berpikir untuk mengakhiri hidupku saja.”

“Di suatu sore, seekor anak kucing mengikutiku saat aku pulang. Waktu itu cuaca di luar dingin. Karena kasihan, aku memutuskan membiarkan anak kucing itu masuk ke rumah dan memberinya susu. Setelah kenyang, anak kucing itu bermanja-manja di kakiku. Saat itulah untuk pertama kalinya aku bisa tersenyum kembali. Sesaat kemudian aku berpikir, jika membantu seekor anak kucing saja bisa membuatku tersenyum, aku pasti akan bahagia jika melakukan sesuatu bagi orang lain.”

“Di hari berikutnya aku membawa beberapa biskuit untuk diberikan kepada tetangga yang terbaring sakit di tempat tidur. Tiap hari aku mencoba melakukan sesuatu yang baik kepada setiap orang dan hal itu membuatku bahagia. Ya, tatkala melihat orang lain bahagia aku pun menjadi bahagia. Aku tahu banyak orang yang bisa tidur dan makan lebih baik dariku, tetapi aku telah menemukan kebahagiaan ketika aku memberi dalam keterbatasanku.”

Ketika si wanita kaya mendengarkan penuturan wanita yang sangat sederhana itu, butiran-butiran air bening mengalir di pipinya. Dia memiliki segala sesuatu yang bisa dibeli dengan uang, namun kehilangan kebahagiaan yang tidak bisa dibeli dengan uang.

Kalau kita sibuk menghitung berkat, sibuk bersyukur atas berkat-berkat Tuhan, dan terus menjadi berkat, apakah akan masih ada waktu untuk bersungut-sungut?

Izaak Walton berkata, “Tuhan hanya berdiam di dua tempat: di surga dan di hati orang yang tahu bersyukur.”

Bersyukurlah, karena setiap hari Tuhan memberi kita kesempatan untuk mengecap dan merenungkan segala kebaikan-Nya. Saat kita merenungkan semua kemurahan hati-Nya, maka hati kita akan tergerak untuk menjadikan hidup kita berharga dan berguna. Kita akan terpacu untuk berbuat sesuatu yang menjadikan kita paket berkat bagi sesama.

Orang yang paling malang di dunia adalah orang yang kehilangan kesempatan untuk bersyukur atas segala berkat yang Tuhan berikan dan tidak pernah mengalami kebahagiaan dengan menjadi berkat bagi orang lain. Apakah kita akan menjadi orang yang malang atau orang yang beruntung, keputusannya ada di tangan kita masing-masing.

-----

Kata-kata bijak:
Memiliki segala sesuatu belum tentu mendatangkan kebahagiaan, dengan memberi kita bisa menemukannya.

* * *

Sumber: Manna Sorgawi, 31 Maret 2010 (diedit seperlunya)

Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.

=======

25 Maret 2010

Mendengar Suara Tuhan

Jangan pernah abaikan bisikan lembut di hati anda, karena anda tidak tahu ke mana suara itu menuntun anda!

Sebagai guru origami (seni melipat kertas ala Jepang), Art Beaudry diminta untuk mewakili sekolahnya pada sebuah pameran yang diadakan di sebuah mal besar di Milwaukee. Ia berencana akan membawa seratus pasang burung bangau dari kertas yang sudah dilipatnya untuk dipamerkan kepada pengunjung.

Sebelum harinya, sesuatu yang aneh terjadi di mana ada suara yang berkata kepadanya untuk mencari kertas berwarna emas dan membuat origami burung bangau dari kertas tersebut. Suara tersebut mendesaknya berkali-kali agar Art benar-benar melakukannya, hingga akhirnya ia menemukan kertas berwarna emas pada tumpukan kertas di rumahnya.

“Kenapa saya harus melakukan ini?” tanyanya dalam hati. Art tidak pernah lagi membuat origami dari kertas warna emas, karena tingkat kesulitannya lebih tinggi daripada kertas biasa. “Kenapa harus kertas ini?” Art menggerutu.

Suara itu terus terdengar, “Lakukanlah dan berikan itu kepada seseorang.” “Siapa orang tersebut?” tanyanya. “Kau akan tahu yang mana,” jawabnya.

Malam itu Art membuat origami burung bangau yang sangat indah dari kertas warna emas. Ia menaruhnya dalam sebuah kotak dan meletakkan kotak tersebut dalam kumpulan origami bangau lainnya.

Ketika hari pameran tiba, banyak sekali orang yang datang ke stan-nya. Kemudian ada seorang wanita berdiri di depannya. “Apakah ini orang yang dimaksud?” bisik Art.

Sementara memandang wanita itu, tangannya meraih kotak berisi origami bangau dari kertas warna emas. Art memberikannya kepada wanita tersebut seraya berkata, “Saya tidak tahu mengapa, tetapi suara itu menyuruh saya memberikan ini kepada anda. Bangau adalah simbol kedamaian,” kata Art singkat.

Wanita itu tidak berkata apa-apa, tapi tangannya menyentuh dan mengelus-elus origami kertas tersebut dengan air mata yang mulai mengalir di wajahnya.

Akhirnya, wanita itu menarik napas dan berkata, “Suami saya meninggal tiga minggu yang lalu. Ini adalah hari pertama saya keluar rumah. Dan hari ini…,” ia menyeka air matanya sebelum meneruskan kata-katanya.

Lalu dengan suara tersendat ia melanjutkan, “Hari ini adalah ulang tahun emas pernikahan kami. Terima kasih banyak untuk hadiah yang indah ini. Saya tahu sekarang bahwa suami saya ada dalam kedamaian. Suara yang anda dengar itu adalah suara Tuhan dan hadiah yang indah ini adalah hadiah dari-Nya. Terima kasih karena anda telah mendengarkan suara Tuhan dalam hatimu.”

Sejak saat itu, Art belajar untuk lebih peka lagi ketika Tuhan berbicara dalam hatinya.

Sebagai orang percaya kita perlu melatih kepekaan kita terhadap suara Tuhan. Jangan abaikan ketika suara itu datang, karena mungkin saja Tuhan sedang memakai kita untuk menjadi berkat bagi orang lain, atau untuk melakukan sesuatu bagi-Nya.

* * *

Sumber: Manna Sorgawi, 25 Maret 2010 (diedit seperlunya)

Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.

=======


Artikel Terbaru Blog Ini