25 April 2013

Bersukacita Sesudah Kecelakaan Maut

Ashoke Ganguli, dalam film The Namesake (dari novel berjudul sama karya Jhumpa Lahiri), memberi nama anaknya Gogol. Ketika Gogol kuliah, namanya yang diambil dari pengarang Rusia yang depresi itu, membuatnya diolok-olok kawan sekelasnya.

Gogol kecewa pada ayahnya, sampai suatu saat Ashoke menjelaskan asal usul nama itu. Ketika mengalami kecelakaan kereta api yang nyaris merenggut nyawanya, ia sedang membaca buku karya Nikolai Gogol.

"Baba, itukah yang kaupikirkan ketika memikirkan aku? Apakah aku mengingatkanmu pada malam mengerikan itu?" Ashoke menjawab, "Sama sekali tidak. Engkau mengingatkanku akan segala sesuatu sesudahnya. Setiap hari sesudah peristiwa itu adalah karunia, Gogol."


Tepat sekali, setiap hari adalah karunia. Bukan hanya bagi orang yang pernah mengalami kecelakaan maut seperti Ashoke, tetapi bagi kita semua.

Pemazmur mengajak kita untuk merayakannya. Kapan? Hari ini! Ia tidak berkata, "Kemarin hari yang dijadikan Tuhan, hari yang indah, bukan?" Ia juga tidak berkata, "Besok hari yang dijadikan Tuhan, mari kita bersukacita ketika hari itu datang!" Ya, karena hanya hari inilah hari yang sungguh-sungguh kita miliki, yang dapat kita nikmati.

Bagaimana kita bersukacita merayakan hari ini? Salah satu cara ialah menyadari kasih Tuhan, ketika merenungkan ayat Kitab Suci tentang kasih Tuhan.

Berdiam dirilah, biarkan ayat itu "berbicara" kepada Anda secara pribadi, sampai hati Anda dipenuhi oleh kasih-Nya. Kalau sudah begitu, masakan Anda tidak bersukacita? —ARS

Temukan humor di tengah segala sesuatu, bahkan dalam kemiskinan, maka anda akan dapat menanggung keadaan itu. ~Bill Cosby

* * *

Sumber: e-RH, 26/8/2011

(diedit seperlunya)

==========


Artikel Terbaru Blog Ini