14 Maret 2013

Rajawali dan Matahari

Kini memang eranya alat elektronik canggih. Kita dibuat kagum dengan banyaknya macam dan kehebatan alat elektronik.

Namun, betapapun hebatnya alat-alat itu, tak ada satu pun yang berguna jika tidak memiliki daya listrik. Jika baterainya melemah, maka saatnya alat itu harus dihubungkan kembali dengan sumber listrik. Sampai ia siap dipakai lagi.

Kondisi rohani kita digambarkan seperti burung rajawali. Rajawali bukannya tak bisa menjadi lelah. Bisa. Apalagi ia suka terbang tinggi. Namun, ia punya cara mengatasinya, yakni mendekatkan diri ke arah matahari.

Bahkan di wilayah empat musim, ia punya kebiasaan unik pada musim semi, yakni hinggap di ketinggian terbuka untuk berjemur di bawah cahaya sang surya.


Sementara ia menyerap energi matahari, lapis luar bulu-bulu badannya rontok; hingga terjadilah "peremajaan" pada dirinya. Setelah itu, ia kembali terbang dengan kekuatan dan penampilan baru.

Begitulah keintiman kita dengan Tuhan. Tuhan menyediakan limpahan kasih setia dan rahmat. Seperti rajawali yang dikuatkan dan disegarkan setelah diterpa cahaya matahari, kita pun dapat "diremajakan" dengan semangat dan kekuatan baru oleh Tuhan.

Apakah Anda letih secara rohani? Anda tidak sendiri. Setiap orang mengalaminya. Kita bisa lesu rohani akibat kesibukan, hantaman kesusahan hidup, dan deraan rasa bersalah.

Jangan biarkan berlarut-larut. Apa pun yang terjadi, jangan menjauh dari Tuhan! Hanya pada-Nya kita menemukan rahmat dan pengampunan. Hanya Dia sumber kekuatan kita.

Carilah Tuhan. Temui hadirat-Nya. Akrabi firman-Nya. Hadirilah persekutuan umat Tuhan. Tuhan pasti menyegarkan jiwa dan memperbarui kekuatan Anda. —PAD

Jika kita kehilangan atau kekurangan kekuatan, mendekatlah pada sumber kekuatan, yaitu Tuhan.

* * *

Sumber: e-RH, 5/6/2011 (diedit seperlunya)

==========


Artikel Terbaru Blog Ini