26 Maret 2013

Doa Buntu

Tahukah Anda dead letter office (kantor surat buntu)? Sejak 1825 Kantor Pos Amerika Serikat menyediakan kantor surat buntu untuk menampung surat-surat yang tidak dapat dikirimkan.

Surat buntu biasanya terjadi karena alamat tujuan dan alamat pengirim tidak jelas, misalnya surat kepada Sinterklas. Pada 2006 saja jumlah surat buntu mencapai 90 juta.

Untuk melindungi privasi pelanggan, surat tanpa identitas jelas itu dihancurkan, kecuali lampiran berharganya yang diambil untuk dilelang.

Kalau ada surat buntu, apakah ada doa buntu? Apabila yang dimaksudkan adalah doa-doa yang tidak terjawab, firman Tuhan mengatakan secara tegas: ada. Berikut ini adalah beberapa penyebabnya.

Bisa jadi kita sudah berdoa dengan tekun dan bersungguh-sungguh, namun kita salah arah. Mungkin salah permintaan, mungkin juga salah motivasi. Doa kita egois, hanya berfokus pada kepentingan diri. Kita meminta sesuatu untuk memuaskan kesenangan pribadi.

Atau, tanpa meminta petunjuk Tuhan, kita sudah menyusun rencana tertentu, dan dengan berdoa kita berharap Tuhan akan membubuhkan cap persetujuan-Nya tanpa campur tangan lebih jauh.

Seperti surat buntu yang dihancurkan, doa buntu berujung pada kesia-siaan.


Doa bukanlah sarana untuk "memelintir" tangan Tuhan agar mengikuti apa saja keinginan kita. Sebaliknya, doa adalah kesempatan untuk menyelaraskan langkah kita agar seiring dengan langkah Tuhan.

Kita berdoa dengan kerelaan untuk merendahkan diri dan berserah. Kita berkata, "Bukan kehendakku, tetapi kehendak-Mulah yang terjadi." Bagaimana Tuhan dapat menolak doa yang seperti itu? —ARS

Doa bukan untuk mengendalikan kehendak Tuhan, melainkan untuk mengendalikan kehendak kita.

* * *

Sumber: e-RH, 29/6/2011 (diedit seperlunya)

==========


Artikel Terbaru Blog Ini