Memasuki tahun yang baru, pada umumnya kita terdorong untuk membuat perencanaan-perencanaan hidup, yakni apa yang hendak kita lakukan.
Perencanaan, memang telah menjadi salah satu ciri dan kebutuhan dalam kehidupan modern yang sekarang kita jalani ini. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kesibukan dan peristiwa yang harus kita hadapi, baik yang muncul dari diri kita sendiri, maupun dari lingkungan di luar kita.
Supaya sesuatu yang akan kita lakukan dan hadapi dapat berjalan sesuai dengan yang kita inginkan, dan tidak bertabrakan dengan hal-hal lain yang dapat mengacaukan ataupun menggagalkan keinginan kita, maka kita harus mengatur segala sesuatunya secara cermat.
Dengan kata lain, kita perlu dan harus membuat perencanaan untuk semua kegiatan kita itu. Dengan perencanaan yang baik, maka kemungkinan tercapainya keinginan dan kebutuhan kita itu akan lebih besar.
Meskipun demikian, firman Tuhan mengingatkan kita tentang perlunya penyertaan Tuhan dalam segala upaya kita, termasuk perencanaan yang kita buat.
Betapapun baik dan cermatnya perencanaan tentang apa yang hendak dilakukan, tanpa penyertaan dan berkat Tuhan, semuanya itu tidak akan membuahkan hasil yang optimal, bahkan sia-sia.
Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa kita adalah makhluk yang tidak sempurna, sehingga pasti tidak akan luput dari kekurangan, kekhilafan, dan kekeliruan.
Selain itu, sebagai orang percaya, segala sesuatu yang kita lakukan itu tidak boleh bertentangan dengan kehendak Tuhan dan hukum-hukum-Nya. Sesuatu yang benar-benar mendatangkan berkat, adalah yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
Oleh sebab itu, perencanaan kita hanya akan membuahkan hasil yang diberkati Tuhan, kalau hal itu sudah kita kaji dan sesuaikan dengan hukum-hukum Tuhan. Itulah arti “menyertakan Tuhan” dalam kehidupan dan perencanaan kita. —Pdt. Em. Sutarno
* * *
Sumber: KristusHidup.org, 2/1/2013 (diedit seperlunya)
==========