Kim dan Krickitt Carpenter berkendara menuju Arizona untuk merayakan Thanksgiving. Malapetaka tak dapat ditolak, mereka mengalami kecelakaan. Krickitt (sang suami) mengalami koma selama empat bulan.
Ketika sadar kembali, ia kehilangan memorinya. Bahkan kenangan pernikahannya selama dua tahun dengan Kim pun terhapus sama sekali. Butuh waktu tiga tahun baginya untuk dapat memiliki hubungan emosional lagi dengan istrinya.
Sebuah penantian yang panjang bagi Kim. Penantian untuk dirindukan, dicintai, dan diterima kembali oleh sang suami. Kisah nyata ini akhirnya diangkat menjadi film dengan judul The Vow.
Tuhan juga merindukan kita untuk menantikan Dia. Dia menantikan Anda berseru dan menunggu pertolongan-Nya. Dia menginginkan agar Anda mengenali-Nya setiap waktu, menunjukkan jalan yang lurus bagi Anda, dan menguduskan hidup Anda dari kecemaran.
Dia siap sedia untuk mencukupi segala kebutuhan Anda, dan memulihkan Anda sepenuhnya.
Namun, kita perlu menantikan dengan setia hingga waktu-Nya tiba. Tuhan menghendaki, agar kita menantikan Dia bertindak menurut waktu-Nya.
Kita mungkin tergoda untuk mendesak Tuhan, agar mempercepat agenda-Nya. Namun, Tuhan memiliki perhitungan yang melampaui pengertian kita.
Ketidaksabaran kita hanya akan membuahkan kesia-siaan. Jadi, jika Anda sedang menantikan sesuatu dari Tuhan, bertekunlah. Dia tidak akan pernah mengecewakan dan mempermalukan kita. —Martinus Prabowo
Kesediaan kita untuk menanti menunjukkan penghargaan pada Sang Pemberi Janji.
* * *
Sumber: e-RH, 23/1/2013 (diedit seperlunya)
==========