Banyak di antara kita saat ini yang galau dan putus asa menghadapi berbagai macam persoalan. Sudah lama mengalami masalah, sudah berdoa sekian lama, tetapi belum juga ada pertolongan Tuhan. “Capek deh.”
Karenanya lalu mempertanyakan keberadaan Tuhan. “Apakah Tuhan benar-benar ada? Kalau Dia ada, di manakah Dia saat ini? Mengapa tidak menolong aku?”
Jauh sebelumnya, filsuf Epikurus (tahun 342-270 SM) mengajukan pertanyaan, “Apakah Tuhan mau menyingkirkan kejahatan tapi Ia tidak mampu; atau Ia mampu tapi tidak mau; atau Ia tidak mau dan juga tidak mampu; atau Ia mampu dan juga mau.”
“Jika Ia MAU tapi TIDAK MAMPU, Ia lemah, yang berarti tidak sesuai dengan sifat Tuhan (Mahakuasa).”
“Jika Ia MAMPU tapi TIDAK MAU, Ia jahat, berarti juga tidak sesuai dengan sifat-Nya (Mahabaik).”
“Jika Ia TIDAK MAU dan juga TIDAK MAMPU, Ia jahat dan lemah sekaligus, berarti Ia bukanlah Tuhan.”
“Jika Ia MAU dan MAMPU, yang merupakan sifat paling cocok untuk-Nya, lalu dari manakah asal semua kejahatan dan penderitaan manusia? Atau mengapa Ia tidak menyingkirkan kejahatan dan penderitaan tersebut?”
Penderitaan manusia bisa disebabkan oleh diri sendiri, dijahati orang lain, diserang iblis, demi kebaikan orang lain, dan untuk memuliakan Tuhan.
Marilah kita renungkan: Apakah masalah atau penderitaan yang sedang kita alami saat ini karena kesalahan kita sendiri? Atau karena dijahati orang lain? Atau demi kebaikan orang lain? Atau karena iblis menyerang kita? Atau untuk kemuliaan Tuhan?
Kita mungkin tidak akan pernah mengetahuinya, tetapi marilah kita imani dan amini bahwa semuanya diizinkan Tuhan terjadi dalam hidup kita untuk kebaikan kita.
Sesungguhnya Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.
Memang akan selalu ada masalah, tetapi juga ada Tuhan yang selalu peduli. Tuhan itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan. —Liana Poedjihastuti
* * *
Sumber: KristusHidup.com, 24/9/2012 (diedit seperlunya)
==========