28 September 2012

Mengatasi Kemacetan Hidup

Orang-orang metropolitan bergegas meninggalkan apartemen dan rumah mereka, berimpitan di jalan-jalan, ingin segera sampai tujuan. Selain rumah, jalan adalah “hunian” kedua setelah tempat kerja, di mana kemacetan membuat orang tinggal lama di jalan.

Saat orang-orang bergegas segera sampai tujuan, kemacetan seolah menguji kesabaran, dan terus mengusik gelisah. Meski ‘sabar’ tidak lagi signifikan, ‘lambat datang’ sudah takdir, ‘cepat’ tetap saja menjadi obsesi setiap orang di Jakarta.

Kenyataannya kita tidak bisa bergegas, diam meringkuk dalam kemacetan. Kita marah (entah kepada siapa), ingin segera terlepas dari kemacetan yang memenjara, entah lewat jalan mana...


Mungkin saat ini Anda tidak sedang terjebak dalam kemacetan di Jakarta. “Kemacetan” apa pun yang sedang kita hadapi, kita ingin cepat melenggang, tidak sabar, ingin segera terlepas dari stagnasi hidup yang sulit.

Kita merasa hidup ini seakan mandek, stagnan, macet, lambat bergerak. Kita ingin segera ‘mahardika’ dari masalah yang mengikis kesabaran dan terlepas dari masa-masa sulit yang melelahkan.

Kita senantiasa bergegas karena pekerjaan segera mencapai tenggat waktu, tagihan kartu kredit segera jatuh tempo, ‘hot prospect’ harus segera dimenangkan, resepsi pernikahan akan segera digelar, bahkan gigi berlubang pun tidak bisa menunggu lebih lama lagi – harus segera ditambal.

Tuhan tahu kita sedang bergegas. Ia mendengar seruan yang sama setiap detik dari jutaan orang dengan harapan yang sama, “Tuhan, segeralah menolongku! Saat ini juga Tuhan, cepatlah, jangan lambat datang!” Kita merasa cemas ketika Tuhan tidak datang tepat waktu.

Tuhan tahu Anda terjebak dalam kesulitan (seperti Ia juga tahu setiap hari Anda diimpit kemacetan). Kita senantiasa berpacu dengan waktu, tetapi Tuhan tidak terobsesi oleh waktu.

Janji kita selalu dipagari batas waktu, tetapi janji Tuhan tidak ditundukkan waktu. Kita memuja kecepatan, dan Tuhan menguasai kecepatan. Artinya, kita seharusnya luruh dalam waktu Tuhan.

Apa pun situasi kita, tetaplah percaya dan berharap kepada Tuhan. Tidakkah sejauh ini Tuhan tidak lambat datang? Tidakkah Ia sudah berulang kali menolong kita tepat waktu?

Ketika Anda merasa harus segera melepaskan diri dari kesulitan hidup, percayalah Ia tidak sedang menelantarkan Anda. Tuhan sudah memiliki solusi terbaik untuk setiap masalah Anda. —Agus Santosa

* * *

Sumber: KristusHidup.com, 28/9/2012 (diedit seperlunya)

Judul asli: Tuhan, Segeralah Datang!

==========


Artikel Terbaru Blog Ini