10 Februari 2013

Rasa Cukup

Ada bermacam cara untuk menjerat burung. Anda dapat menempatkan jontrot atau burung pemikat di dalam kandang bertingkat dua dengan pintu terbuka. Jontrot biasanya burung yang “sudah jadi” alias rajin berkicau.

Anda juga dapat memakai pulut (getah nangka) dan jontrot. Cara lainnya dengan merentangkan jaring ikan di antara pepohonan. Namanya burung, mereka tidak pernah sadar jika itu perangkap.

perangkap burung

Sebuah nasihat bijak mengatakan agar kita memiliki “dua rasa cukup”. Rasa cukup atas ibadah kita, dan rasa cukup atas terpenuhinya kebutuhan kita.

Mereka yang tidak memiliki rasa cukup akan mengejar dan menginginkan hal-hal lain untuk memuaskannya. Saat itulah orang dapat jatuh ke dalam jerat godaan dan berbuat jahat. Jerat dalam bahasa aslinya berarti suatu perangkap yang tidak diduga-duga.

Godaan datang dengan sangat halus. Menyamarkan keinginan sebagai kebutuhan —kebutuhan akan makan, rumah, pakaian, kasih sayang— sehingga kita merasa sudah semestinya mendapatkannya. Dan, seperti burung yang lengah, kita pun terperangkap.

Untuk menangkalnya, kita perlu mengembangkan rasa cukup tadi. Ibadah yang cukup adalah ibadah yang melegakan batin, menerangi hidup, menolong kita untuk mengenali godaan, dan menjadikan kita manusia ilahi.

Sehubungan dengan kebutuhan sehari-hari, rasa cukup terwujud dalam rasa puas atas apa yang kita miliki, dan berusaha mendayagunakannya dengan cara-cara yang selaras dengan panggilan kita sebagai umat Tuhan. —Martinus Prabowo

Dalam rasa cukup, kita mensyukuri anugerah dan jaminan pemeliharaan Tuhan setiap hari.

* * *

Sumber: e-RH, 10/2/2013 (diedit seperlunya)

==========


Artikel Terbaru Blog Ini