05 Mei 2013

Tetap Berdiri

Setelah Israel Houghton menyanyikan refrein lagu Still Standing, ia menggunakan saat jeda untuk menjelaskan maknanya kepada penonton. Still Standing tidak mengacu pada seseorang yang tetap berdiri tegak karena tidak ada masalah yang melanda hidupnya.

Ia menggambarkan kondisi "tetap berdiri" itu seperti boneka balon yang diberi pemberat di bagian kakinya. Ketika dipukul dengan keras, boneka itu akan terpelanting, tetapi akan segera memantul bangkit lagi.

Israel Houghton

Kehidupan juga dapat memukul kita dengan keras, tetapi anugerah Tuhan —seperti pemberat pada boneka balon itu— akan menopang kita untuk tetap berdiri.

Tanpa anugerah-Nya dapatkah kita tetap berdiri tegak? Tanpa kaki yang berakar dan berdasar dengan kuat di dalam anugerah-Nya, tak ayal kita gampang jatuh tersungkur ketika sedikit saja masalah menimpa hidup kita.

Ibarat fondasi kokoh yang menopang rumah dari terpaan badai, anugerah Tuhan memungkinkan kita menjalani hidup di tengah segala situasi.

Di tengah berbagai kesukaran pun, kita dapat tetap kokoh karena kita bisa mengalami kemenangan atas kesengsaraan melalui penyertaan-Nya.

Lebih dari itu, melewati penderitaan dengan penyertaan anugerah-Nya akan membuat karakter kita semakin terasah. Karakter kita akan terbentuk. Kita bertumbuh menjadi pribadi yang penuh dengan ketekunan, ketahanan, dan pengharapan.

Dan melalui tempaan itu, kita akan semakin dimampukan untuk dapat menerima dan menghargai hal-hal yang bersifat kekal.

Kita tetap berdiri bukan karena kita kuat, melainkan karena Tuhan tetap menopang kita.

* * *

Penulis: Gigih Dwiananto | e-RH, 5/5/2013

(diedit seperlunya)

==========


Artikel Terbaru Blog Ini