Melintasi gurun adalah perjalanan yang sukar. Apalagi jika dijalani selama berminggu-minggu. Panas yang membakar dan haus yang tak tertahankan kerap membuat banyak orang disesatkan oleh fatamorgana (bayangan semu, seperti melihat mata air).
Sebagai pengembara di dunia ini, setiap orang dihadapkan pada dua pilihan.
Pertama, mengikuti "fatamorgana" yang menyesatkan. Yakni, mengejar kenikmatan hidup dengan memuaskan nafsu: belanja, pesta, kemakmuran, harta benda, gengsi, dan sederet ambisi lain yang dipakai orang sebagai ukuran keberhasilan dan kebahagiaan.
Kedua, menjaga hidup tetap berpaut kepada Tuhan, serta memerhatikan dan berusaha menerapkan kebenaran firman-Nya.
Pilihan pertama memberi kenikmatan, tetapi hanya sementara dan menghancurkan. Pilihan kedua memang tak mudah, karena harus melewati lorong-lorong terjal.
Namun sejarah membuktikan bahwa bersama Tuhan, selalu ada hidup yang berkemenangan. —SST
Biarlah mata kita terus tertuju kepada Tuhan, sehingga tak ada fatamorgana dunia yang bisa mengalihkan tujuan.
* * *
Sumber: e-RH, 15/9/2011
(dipersingkat)
==========