Kebahagiaan adalah sesuatu yang dikejar oleh semua orang. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kebahagiaan sebagai "kesenangan, ketenteraman hidup, keberuntungan atau kemujuran yang bersifat lahir batin".
Sebenarnya ketika bekerja, bersantai ataupun melayani, kita sedang mengejar kebahagiaan. Kebahagiaan dapat digolongkan dalam tiga macam:
Pertama, kebahagiaan lahiriah (physical happiness). Kebahagiaan lahiriah diperoleh ketika seseorang bisa memiliki materi yang ia inginkan. Semakin banyak materi yang bisa dikumpulkan, semakin ia merasa puas. Materi yang dimaksudkan bisa dalam bentuk uang, rumah, mobil, usaha, penampilan fisik yang indah, atau benda-benda lainnya.
Kebahagiaan lahiriah paling banyak dikejar orang. Perhatikan saja bagaimana orang berlomba-lomba untuk bisa memiliki rumah, mobil atau henpon keluaran terbaru. Para wanita merasa puas jika bisa mengenakan perhiasan, baju, tas, atau sepatu bermerek.
Kedua, kebahagiaan emosional (emotional happiness). Kebahagiaan emosional dirasakan seseorang ketika ia menerima pujian, penghargaan, pengakuan, tepukan tangan, atau ketenaran. Maka tidak heran mengapa begitu banyak orang yang ingin dihormati, ingin dipuji, dan ingin diakui. Semua ini membawa kepuasan tersendiri di dalam diri manusia.
Memiliki kebahagiaan lahiriah maupun kebahagiaan emosional merupakan hal yang wajar, tetapi menjadi tidak wajar jika kita begitu terobsesi untuk mengejar keduanya, sehingga melupakan apa yang paling penting dalam hidup kita.
Lebih menyedihkan lagi jika kita menghalalkan semua cara untuk memperoleh kepuasan lahiriah maupun kepuasan emosional. Mengejar secara berlebihan kedua jenis kebahagiaan ini sering kali berujung pada kekecewaan, karena pada dasarnya manusia tidak pernah puas. Lihat saja bagaimana akhir cerita beberapa caleg yang gagal terpilih. Ada yang stres, ada juga yang bunuh diri.
Ketiga, kebahagiaan rohani (spiritual happiness). Jenis kebahagiaan ini diperoleh ketika kita taat melakukan kehendak Tuhan.
Kebahagiaan rohani dapat disebut sebagai kebahagiaan sejati, yaitu jenis kebahagiaan yang lahir dari hubungan seseorang dengan Tuhan dan kepatuhan terhadap firman-Nya.
Jika kebahagiaan lahiriah dan kebahagiaan emosional mendorong kita untuk menerima, maka kebahagiaan rohani mendorong kita untuk memberi. Kebahagiaan rohani tidak dipengaruhi oleh sesuatu yang bersifat materi atau kondisi yang kita alami.
Entah kita memiliki berkat materi yang banyak atau sedikit, sehat atau sakit, dihormati atau diremehkan, kebahagiaan itu selalu ada di dalam hidup kita.
-----
Doa:
Tuhan, jangan biarkan hatiku melekat pada materi dan kepuasan emosional lainnya. Aku ingin mengejar kepuasan yang lahir dari ketaatan pada firman-Mu. Amin.
Kata-kata bijak:
Orang yang berbahagia bukanlah orang yang berada dalam situasi tertentu, tetapi yang memiliki sikap tertentu.
* * *
Sumber: Manna Sorgawi, 8 Februari 2010 (diedit seperlunya)
Di-online-kan oleh Paulus Herlambang
=======