Franklin D. Roosevelt berkata, “Tak seorang pun dapat membuat anda rendah diri tanpa persetujuan anda.” Artinya, sekuat apa pun musuh atau intimidasi yang datang dari luar diri, tidak dapat membuat kita “pingsan” jika kita memutuskan untuk tetap tegar dan keluar sebagai pemenang.
Arthur Ashe yang lahir pada 10 Juli 1943 adalah petenis dari Amerika. Ia mulai bermain tenis sejak usia enam tahun. Pada September 1968 ia menjadi juara US Open Tennis Championship, dan pada 5 Juli 1975 memenangi gelar tunggal di Wimbledon. Ashe adalah keturunan Afrika-Amerika pertama yang banyak memenangi turnamen kelas dunia.
Tahun 1979 Ashe terkena serangan jantung yang mengharuskannya menjalani operasi bypass. Kemudian tahun 1983 ia menjalani operasi otak, dan setelah dua kali operasi ia dinyatakan terinfeksi HIV melalui transfusi darah yang diterimanya.
Ashe tidak menyerah pada penyakit yang dideritanya, 1992 ia mendirikan Yayasan AIDS. Yayasan ini menyediakan perawatan bagi penderita AIDS sekaligus mempromosikan riset mengenai AIDS di seluruh dunia. Ashe mengumpulkan para petenis profesional untuk menggalang dana dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit AIDS.
Saat meninggal, jasad Ashe sempat disemayamkan di gubernuran Virginia. Beberapa waktu kemudian di stadion National Tennis Center, di Flushing Meadows, New York, didirikan patung untuk menghormati tokoh yang tegar ini.
Sebelum Ashe meninggal, seorang penggemar menulis surat kepadanya, “Mengapa Tuhan memilihmu untuk menderita penyakit itu?”
Ashe menjawab, “Di dunia ini ada 50 juta anak yang ingin bermain tenis. Dari 5 juta orang yang bisa belajar bermain tenis, 500 ribu orang belajar menjadi pemain tenis profesional, 50 ribu datang ke arena untuk bertanding, 5 ribu mencapai turnamen, 50 orang berhasil sampai ke Wimbledon, 4 orang ke semi final, 2 orang berlaga di final. Dan ketika saya mengangkat trofi Wimbledon, saya tidak pernah bertanya kepada Tuhan, mengapa harus saya? Jadi sekarang ketika sakit, seharusnya saya juga tidak bertanya kepada Tuhan, mengapa harus saya?”
Orang yang terbaring sakit sesungguhnya tidak akan pernah tergeletak jika jiwanya tetap berdiri tegak di dalam dirinya. Bagaimana kita bisa kuat dan berbuah seperti Ashe ketika pencobaan hidup berupaya mengempaskan kita? Berdirilah di dalam Tuhan dan tinggallah di dalam Dia. Orang yang tidak berdiri di dalam Tuhan akan membiarkan penyakit yang ringan ataupun kronis, kesulitan serta kegagalan yang kecil ataupun besar membuatnya tergeletak.
-----
Kata-kata bijak:
Orang yang beriman akan tetap teguh, bahkan berkarya di dalam keadaan yang sangat terbatas.
* * *
Sumber: Manna Sorgawi, 8 Agustus 2010 (diedit seperlunya)
Judul asli: Tinggal di dalam Dia
Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.
==========
08 Agustus 2010
Langganan:
Postingan (Atom)