26 Juli 2009

Belajar dari Keledai untuk Keluar dari Sumur

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan pilu selama berjam-jam, sementara sang petani memikirkan apa yang harus dilakukannya.

Ia melihat bahwa hewan itu sudah tua dan sumur itu juga perlu ditimbun (ditutup karena berbahaya). Ia berpikir bahwa tidak ada gunanya menolong si keledai. Akhirnya ia mengajak para tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.

Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis sejadi-jadinya. Tetapi kemudian semua orang heran karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang dengan apa yang dilihatnya.

Walaupun punggungnya terus ditimpa bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.

Sementara tetangga-tetangga sang petani terus menuangkan tanah kotor ke punggung hewan itu, si keledai terus mengguncangkan badannya dan melangkah naik.

Semua orang terpesona ketika si keledai berhasil melompat ke tepi sumur dan melarikan diri!

Kehidupan terus menuangkan tanah dan kotoran (masalah dan hal-hal negatif) kepada kita. Cara untuk keluar dari 'sumur' (kesedihan, keputusasaan, dsb) adalah dengan mengguncangkan semua tanah dan kotoran itu dari diri kita (membuangnya dari pikiran dan hati kita) dan melangkah naik dari 'sumur' dengan menggunakan hal-hal yang kurang menyenangkan tersebut sebagai pijakan.

Setiap masalah yang kita hadapi merupakan satu batu pijakan untuk melangkah naik. Kita dapat keluar dari 'sumur' yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah! Guncangkanlah hal-hal negatif yang menimpa dan melangkahlah naik!!!

Santoso Gunawan, milis eksgkinurdin@yahoogroups.com.


Artikel Terbaru Blog Ini